Sudah menjadi adat dan kebiasaan di daerah Sekala Brak apabila ada kaum kerabat, sanak family yg meninggal dunia untuk melakukan hal hal yang bertujuan memberitahu sanak saudara jauh bahwa ada saudara yang meninggal dunia dan memberikan penghormatan terakhir kepada alm. /almh. Diantaranya :
1. Mengutus seorang yg dipercaya untuk mengumumkan kabar duka tersebut kepada sanak sudara dekat maupun jauh.
2. Memukul atau Menabuh Kelekkup yg menjadi tanda bahwa telah ada saudara yg meninggal dunia.
3. Mendekorasi atau memasang dandan seperti dandan pengantin lengkap dengan ranjang untuk tempat disemayamkan jenazah sebelum dimandikan dan disholatkan. Ketika jenazah diberangkatkan ke pemakaman maka dandan harus langsung dibuka.
4. Pada malam hari nya diadakan takziah sesuai tata cara islam, dan mengadakan Sembahyang Hadiah.
5. Semua yg hadir melayat disuguhkan makanan dan minuman ala kadarnya sebagai ungkapan terimakasih atas kehadiran dan bantuannya, atau yg lebih dikenal dengan istilah Ngepapakhadu.
Maksudnya adalah menyelesaikan segala urusan alm/almh semasa ia hidup.
6. Mengadakan takziah sampai hari ke tiga yg disebut Niga Khani.
7. Mengadakan tahlilan malam ke tujuh yg disebut Nujuh Khani.
8. Mengadakan Tahlilan malam ke sepuluh yg disebut Ngebatang Puluh
9. Mengadakan tahlilan malam ke 40 yg disebut Ngepak Puluh Khani.
10. Mengadakan tahlilan malam ke 100 yg disebut Nyekhatus Khani.
11. Memperingati haul atau wafatnya alm/almh setelah setahun yg disebut Nyetahun.
12. Khusus untuk Saibatin pada waktu diantar kepemakaman maka tidak dibawa dengan keranda melainkan dibawa dengan keranjang besi lengkap dengan dandan ranjang penganton sampai ke pemakaman.
Sumber : Kambas kudan Dipekon (Dipati Cakranegara Kagungan Batin Pekon Awi)
Ditulis ulang : Bima Novian Zurlan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar