Selasa, 29 Agustus 2017

Adat tentang Kematian

Sudah menjadi adat dan kebiasaan di daerah Sekala Brak apabila ada kaum kerabat,  sanak family yg meninggal dunia untuk melakukan hal hal yang bertujuan memberitahu sanak saudara jauh bahwa ada saudara yang meninggal dunia dan memberikan penghormatan terakhir kepada alm. /almh. Diantaranya :

1. Mengutus seorang yg dipercaya untuk mengumumkan kabar duka tersebut kepada sanak sudara dekat maupun jauh.
2. Memukul atau Menabuh Kelekkup yg menjadi tanda bahwa telah ada saudara yg meninggal dunia.

3. Mendekorasi atau memasang dandan seperti dandan pengantin lengkap dengan ranjang untuk tempat disemayamkan jenazah sebelum dimandikan dan disholatkan. Ketika jenazah diberangkatkan ke pemakaman maka dandan harus langsung dibuka.

4. Pada malam hari nya diadakan takziah sesuai tata cara islam,  dan mengadakan Sembahyang Hadiah.

5. Semua yg hadir melayat disuguhkan makanan dan minuman ala kadarnya sebagai ungkapan terimakasih atas kehadiran dan bantuannya,  atau yg lebih dikenal dengan istilah Ngepapakhadu.
Maksudnya adalah menyelesaikan segala urusan alm/almh semasa ia hidup.

6. Mengadakan takziah sampai hari ke tiga yg disebut Niga Khani.

7. Mengadakan tahlilan malam ke tujuh yg disebut Nujuh Khani.

8. Mengadakan Tahlilan malam ke sepuluh yg disebut Ngebatang Puluh

9. Mengadakan tahlilan malam ke 40 yg disebut Ngepak Puluh Khani.

10. Mengadakan tahlilan malam ke 100 yg disebut Nyekhatus Khani.

11. Memperingati haul atau wafatnya alm/almh setelah setahun yg disebut Nyetahun.

12. Khusus untuk Saibatin pada waktu diantar kepemakaman maka tidak dibawa dengan keranda melainkan dibawa dengan keranjang besi lengkap dengan dandan ranjang penganton sampai ke pemakaman.

Sumber : Kambas kudan Dipekon (Dipati Cakranegara Kagungan Batin Pekon Awi)
Ditulis ulang : Bima Novian Zurlan

"Bayuk" Salah Satu Alat Rumah Tangga Khas Sekala Brak

Jika ditanya tempat menaruh nasi khas Sekala Brak maka yg kita tau adalah "Lakkai"

Padahal ada lagi benda yg terbuat dari anyaman bambu berbentuk persegi panjang berukuran kira kira 30x20cm.
"Bayuk" merupakan benda yg dahulu biasanya digunakan oleh orang Lampung di Sekala Brak untuk menaruh dan membawa nasi ketika akan bepergian dan atau hanya sekedar menaruh nasi dirumah.
Fungsi nya yg hampir sama dengan lakkai ini yg membuat orang menggunakan Bayuk ini agar nasi tetap bagus dan tidak basi.

Pada zaman sekarang,  Bayuk sudah jarang kita jumpai. Bahkan hampir tidak ada lagi yg memilikinya dan mebuatnya. Berbeda dengan lakkai yg sampai saat ini masih ada pengrajin dan penjualnya.