Selasa, 26 Juli 2016

Keputusan Hasil "Himpun Sai Batin Paksi"

Bismillahirrohmanirrohim

Berkat rahmat Allah Swt. serta dengan didorongkan rasa tanggung jawab sebagai pewaris Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Bekhak pelaksanaan Himpun Adat Sai Batin Paksi telah dilaksanakan bertepatan dengan Festival Sekala Brak III tahun 2016.

Pada hari ini Kamis tanggal dua puluh satu juli tahun duaribu enambelas (21-07-2016) bertempat di Gedung Dalom Pekuwon Ratu Kepaksian Nyerupa kami 'Sai Batin' Raja Adat Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Bekhak Lampung melakukan "HIMPUN ADAT SAI BATIN PAKSI" (musyawarah agung Sultan Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak) dengan hasil keputusan sebagai berikut :

I. Bahwa dengan memperhatikan ejaan huruf lampung khususnya di Negeri Asal Sai Batin dipandang perlu merubah kalimat BGHAK menjadi BEKHAK (huruf G menjadi K)

II. Bahwa dalam rangka pelestarian seni dan adat budaya lampung yg ada di Bumi Sekala Bekhak dipandang perlu merubah nama-nama desa/pekon menjadi nama-nama dalam istilah Lampung.

III. Bahwa dipandang perlu mengevaluasi kembali realisasi hasil keputusan Himpun Adat Sai Batin Paksi tahun lalu (2014-2015)

IV. Agar Pemerintah Daerah Lampung Barat untuk dapat membuat monumen Tugu Paksi Pak Sekala Bekhak di Way Mengaku Liwa Ibukota Lampung Barat.

V. Agar Pemerintah Daerah melalui Dinas Kehutanan untuk dapat mengikutsertakan Sai Batin Paksi Pak Sekala Bekhak dalam pengawasan, pelestarian dan pengakuan hutan ulayat hak masyarakat adat sesuai keputusan MK. No 35/Pi.u/2012 yg menetapkan hutan adat.

VI. Agar Pemerintah Daerah Lampung Barat senantiasa menggali dan mempromosikan budaya kearifan lokal yg ada di Bumi Sekala Bekhak.

Demikian hasil Himpun Adat ini dibuat untuk disampaikan kepada pihak Eksekutif dan Legislatif Kab. Lampung Barat guna dipertimbangkan dan ditindak lanjuti.

"Gedung Dalom Pekuwon Ratu" Kepaksian Nyekhupa , 21 Juli 2016

SAI BATIN KEPAKSIAN NYEKHUPA

              dto.

Drs. Salman Parsi
glr. Sultan Pikulun Jayadiningrat


Tembusan disampaikan kepada Yth.
1. Bapak Gubernur Lampung
2. Ketua DPRD Lampung
3. Bapak Bupati Lampung Barat
4. Ketua DPRD Lampung Barat

Rabu, 09 Maret 2016

Sistem Perkampungan di Sekala Brak

"Sistem Perkampungan di Sekala Brak"

             Oleh: Bima Novian Zurlan
      Sumber : Among Batin Raja Sunan

    Dalam bahasa Lampung (dialek A) Kampung yaitu PEKON, yaitu suatu tempat yg terdiri atas rumah rumah yang dijadikan sebagai tempat tinggal secara menetap.
Apabila tempat tersebut tidak dijadikan tempat menetap dan hanya sementara waktu dan kemudian berpindah tempat lagi maka di sebut UMBUL, seperti halnya di kebun dan ladang. (contoh: Umbul Liokh, Umbul Bakhu, Umbul Cincau, dsbg.)

    Dapat disebut pekon juga apabila disitu telah ada sistem kekerabatan  adatnya, berarti disitu telah ada yang duakui sebagai pemimpin adatnya (dalam hal ini Kebot,Jukkuan,Sumbai, dsb.)

   Letak perkampungan orang sekala brak ada dua macam yaitu:
1. Dipinggir sungai, karena pada zaman dahulu belum ada jalan raya, melainkan sungai sebagai sarana penghubung dari satu tempat ketempat lain.

2. Diatas gunung, biasanya orang membuat rumah yang disekitar rumah nya merupakan jurang atau tmpat yg terjal, dimaksudkan sebagai upaya perlindungan dari binatang buas dan musuh.

   Pada sekeliling kampung terutama bagian depan kampung dibuat parit yang dalam dan diatas parit tersebut dipasang jembatan yg sewaktu waktu dapat dipasang dan dilepaskan. Dengan demikian musuh musuh mereka tidak dapat masuk kedalam perkampungan.

   Akan tetapi sekarang letak perkampungan ini sudah berubah, yaitu mengikuti alurnya jalan raya, karena mereka merebut fasilitas seperti kemudahan transportasi dan penerangan listrik, juga dapat dijadikan tempat usaha. Sehingga banyak kampung atau pekon yang berdiri sudah ratusan tahun akan tetapi tidak dipinggir jalan raya, lalu ditinggalkan dan sekarang menjadu hutan belukar.

Rabu, 24 Februari 2016

Butattah / Pengumuman Gelar Adat

Butattah

Khanno dia pun
Kham khuppok pakhda nengis
Jak selang bidang khuang
Jak suku unggal paksi
Sai nengis ya musenang
Sai tukhuk jadi saksi

Canang mulai budetang
Budetang kaunang unang
Jak jaoh jak pasuk ni
Jo canang hacak ya tanno
Kittu bang lain canang
Mak canang hacak ya tanno
Hinno sai kekhamahan

Canang kepaksian pernong
Warisan kanjak saka
Sapa nengis ya minong
Sapa ngaliak ya hila

Canang sepungguk khayu
Melibukh didunia
Sapa nengis ya khindu
Telaju pedom saka

Indani tupai tanoh
Disebekhang ni lautan
Sapa nengis ya iwoh
Pedom mundukh nginongan

Sikindua jo dija
Dikayin tian khuppok
Tiyan khuppok sai batin
Sai batin ni sai batin
Sai batin paksi pak sekala brak
Sai batin kepaksian pernong

Haga ngebakhko adok demi cakha pengadok

Nengis cawa kemanno
Kutulak skindua
Ngucakko mawat pandai
Kedua mak kuwawa
Ketelu mak kehalu
Keepak mak kebukak
Kelima mak biasa
Keenom mak ke angon
Kepitu mak kebindu

Kidang payu do khayya
Nyin kham khuppok ngelajuko guai

Nyom sinyom lalang sinyom
Ipon tandok suwasa
Lamon ulun sai nalom
Mak dikayin saibatin dija

Nyom sinyom lalang sinyom
Ipon mas kebelah kanan
Lamon sai mupunalom
Kidang skindua sai manan

Ngebalakko tayuhan
Dikhani kebian sinji
Temon hanjak mupappan
Kuppul unyin minak muakhi

Sukur kik sangon pandai
Lehot sikam tah salah
Sai nambi muli mekhanai
Jak tanno babbai khik khagah

(Pembacaan SK adat)

Dekhai dekhai ngelahai
Babbai nyepok penyapu
Cuba tengis kutti pai
Adok sai nomor satu

Khayya kik injuk Atin Beliauan
(Nama) jo buadok (gelar adatnya)
Puunn kham khuppok pakhda nengis

Dang ngelagok di kijing
Sangon sekhaba tikkak
Tattu ya timbang mikhing
Kik babbai mak ti cacak

Khayya kik injuk Gusti Batin
(Nama) jo buadok (gelar adatnya)
Puunn kham khuppok pakhda pandai

Indani tupai tanoh
Kena sembetik lihai
Jak tanno sappai jimmoh
Adok haga tipakai

Kik menukhut kutti pai
Sai kejung sai balikni
Kidang hattak ija pai
Waktu na jo sebagi

Dekap dekap mehuap
Seluang di way maja
Skindua kilu mahap
Kik salah tata cakha

Minggu, 17 Januari 2016

Alat Berarak / Lapahan dilom Jukkuan Paksi

Alat Berarak / Lapahan dilom Jukkuan Paksi
Paksi Buay Pernong
Paksi Pak Sekala Brak

Oleh: Bima Novian Zurlan

•Tudung Khanggal 1 Warna Hijau
•Tudung Khenoh
•Sangga baya 1
•Pedang 1
•Tumbak 1
•Lappit Pesikhihan 1
•Lappit Salinan 1
•Panji panji 6 buah

Penjelasan:

1. Tudung Khanggal berwarna Hijau
Yang dipayungi dibawah Tudung Khanggal adalah Anak Tertua Gadis Kepala Jukku (Muli Batin Jukkuan Paksi) dan atau Istri Kepala Jukku (Radin Ayu Kesuma). Atau dapat juga orang yg ditunjuk namun masih memiliki ikatan darah dengan kepala jukku.

2. Tudung Khenoh digunakan untuk memayungi pengantin baik laki² maupun perempuan.
Dalam hal ini tudung khenoh berukuran lebih kecil yaitu hanya panjang ½ dari tudung khanggal.

3. Sangga baya alat ini dahulu disebut Penattap Imbukh. Namun sekarang di Kepaksian Pernong, nama Penattap Imbukh hanya diperuntukkan bagi Saibatin Paksi.
Dan untuk Jukkuan Paksi disebut Sangga Baya.

4. Pedang di sebelah kanan Tudung Khanggal menjaga keamanan Mulli Batin.

5. Tumbak disebelah kiri Tudung Khanggal menjaga keamanan Mulli Batin.

6. Lappit Pesikhihan ,merupakan alat menyirih dan tikar alas duduk yg dijunjung dikepala menggunakan Pahakh. Berada di sebelah kanan depan Tudung Khanggal.

7. Lappit Salinan, merupakan alat pakaian pengantin apabila pengantin hendak diantar atau BUATTAK. Berada di sebelah kiri depan Tudung Khanggal.

8. Panji Panji atau Alam berjumlah 6 buah. (3 dikanan dan 3 dikiri)

Jumlah panji panji : Apabila panji panji Turun langsung dari Rumah Kepala Jukku maka panji panji berjumlah 6. Sedangkan apabila panji panji turun dari Lamban syahibul hajat yg masih merupakan Jamma Balakni Jukkuan Paksi maka jumlah nya disesuaikan tingkatan jenjang Adok yg disandang oleh syahibul hajat tsb..

Panji panji yg berjumlah 6 tsb dihitung dr gelar adat Sang kepala Jukkuan dn gelar jamma balakni jukkuan tsb, yaitu : 1.Raja 2.Batin 3.Khadin 4.Minak 5.Kimmas 6.Mas

Jumlah panji panji juga dapat dipakai sesuai ketentuan dan perintah kepala Jukku.

Sumber:
•Among Batin Raja Sunan Lamban Kejayaan Kegeringan Kepaksian Pernong.

•Buku Kambas Kudan di Pekon : Depati Cakranegara Lamban Kagungan Batin Pekon Awi

Jumat, 15 Januari 2016

Dandan / Dekorasi Adat Alat kebesaran Jukkuan Paksi dalam Adat Paksi Buay Pernong

Dandan / Dekorasi Adat
Alat kebesaran Jukkuan Paksi
Paksi Buay Pernong

1. Adoq Raja

•Lelangsi 4 helai
•Kelambu 3 lapis
•Kasur 3 lapis
•Battal 3 buah
•Sakkutan 3 kanan 3 kiri
•Laluhukh
•Buah Mutun 3 di Lelangsi 3 di kelambu
•Tabikh
•Kebok Khangok
•Kebok Sekapan

2. Adoq Batin

•Lelangsi 3 helai
•Kelambu 2 lapis
•Kasur 2 lapis
•Battal 2 buah
•Sakkutan 2 kanan 2 kiri
•Laluhukh
•Buah Mutun 2 di Lelangsi 2 di kelambu
•Tabikh
•Kebok Khangok
•Kebok Sekapan

3. Untuk adoq dibawah Batin biasa nya menggunakan dandan biasa.

Namun apabila Sang kepala Jukku mengizinkan untuk memakai dandan Raja/Batin maka dandan dapat dipasang, tetapi harus menyertakan bahwa dandan yg dipakai adalah dandan kepala jukku nya.

4. Untuk yg memasangkan/mendekorasi dandan bukanlah nabbai dripada kepala jukku melainkah Istri istri Kepala Jukkuan Bahmekonan lah yg berhak memasangkan dandan dirumah syahibul hajat.

Sumber :
Among Batin Raja Sunan
Ajjong Batin Radin Ayu Kesuma Kejayaan
Lamban Kejayaan Kegeringan Kepaksian Pernong

Kamis, 14 Januari 2016

"Sukhat Ni Mangatti" Tukkah Busukhat Lappung ( Tanduk bertuliskan Aksara Lampung ) milik Raja Jukku Kejayaan Pekon Kegeringan Kepaksian Pernong

Tukkah Suluh ( Tanduk Merah )

"Sukhat Ni Mangatti"

Binawa keling tiyan telu jong khadin ilip lawan nanga bedak (....) jak pematang muhul mit di petakh balak mit di dakhuyan halipu mit di sikhing dakhuyan halipu mid di kembahang ticakak dibukit sawa tanoh wai tanoh dakhak tanoh tumbuh na suguk tengas na ano sukhat ni mangatti.

Sebul alam ngayin khua jong sihaji di lamban lunik sai nengahi khasan kehippunan khadu banawa khasan kehippunan do tiyan khuppok ni pikko pengikhan minak binawa keling tiyan telu jong khadin ilip di mangatti tengis ngidasar temon tengis ni mangatti.
Sanggal puluh khiyal segala khasan kehippunan ni minak binawa tiyan. Mak mingan lagi sinno tawai ni minak binawa keling (....)
Minak tiyan sanga lamban munggak kittu wat lagi jalan (....)

Hukum na jak (....) kittu ya kaguwaian unyin minak banawa(....)
Sapa pok na di sayya kittu mak seperti saituha na nunggu ya khiyal tiuloh kak tengis sai anjak ni guai tiyan (....)

Tukkah Busukhat Lappung ( Tanduk bertuliskan Aksara Lampung ) milik Raja Jukku Kejayaan Pekon Kegeringan Kepaksian Pernong

Tukkah halom ( Tanduk Hitam )

Ano sukhat nitulis minak panghulu nikayin jimat sampurna kangoratang niusung ni barang sanggal dijimat sampurna sanggal pak ngepuluh tahun. Mulang nom ngepuluh khiyal semaya nom ngepuluh tahun.

Lagi mak ni tiselesai larang kimak huma lima belah khaduna guwai luloh kali pakai lesai (....) tekhangdo khadu metunang merwatin kakhokhitan (....)

Ketelu minak penghulu karena ya imam marga angkatan tua khasedin seranta pangiran penghulu malim ni minak penghulu kuasa hukum agama di marga batu brak.

Titulis dimuakna titahuni dimalam kemis pitu likur bulan sawal tahun (....)
Awal haji sukhat ni muhammad seribu khuwa khatus walu ngepuluh khuwa.