Kegiatan
Muli Mekhanai Pada Saat Acara Nayuh
Oleh; Bima Novian Zurlan
Kegiatan
Muli Mekhanai yang telah ter-adat di lampung barat memang telah menjadi tradisi
kebiasaan yg tak bisa di lupakan begitu saja. Kegiatan tersebut masih masuk
dalam lingkup Kebudayaan Tradisional yg masih tetap dipertahankan.
Kegiatan
Muli Mekhanai tersebut diantaranya
adalah ketika hendak mengantarkan calon pengantin wanita ketempat pengantin
laki laki. Seminggu sebelum dilaksanakannya acara tersebut adalah ‘Ngagikhik Cabi’ dimana secara bersama
sama muli mekhanai tsb melakukannya, begitu juga sebaliknya dilaksanakan pula
di kediaman pengantin laki laki. Maksud dari kegiatan ini tidak lain adalah
untuk meringankan pekerjaan sahibul hajat dalam melaksanakan tayuhan.
Lima
hari sebelum acara tiba, kegiatan muli mekhanai adalah ‘Kabuah Cambai’
maksudnya adalah mencari Pinang dan Sirih untuk keperluan acara kegiatan
dimaksud. Kegiatan ini dilakukan dikebun yang telah ditentukan dan telah
disepakati oleh Muli Mekhanai. Dalam kegiatan ini biasanya muli mekhanai
melantunkan pantun dan syair yg isinya tentang ungkapan rasa hati yg biasa
disebut ‘Muayak’ sehingga pekerjaan pun tidak terasa berat karena adanya
hiburan Muayak tsb. Mereka bernyanyi dan berpantun menandakan rasa suka cita karena handai taulan mereka hendak akan melangaungkan pernikahan.
Kegiatan
selanjutnya, tiga hari menjelang hari H kegiatan Muli Mekhanai adalah ‘Napai’
atau membuat tape. Dimana Napai ini dilakukan oleh muli mekhanai Baya ataupun
muli mekhanai Selang.
Kegiatan
satu hari lagi sampai waktunya, kegiatan muli mekhanai adalah ‘Nyassal
Hahumbu/Nyassal Babukha’ atau membuat bumbu untuk dimasak sebagai sayur
hidangan. Selesai dari acara tersebut dilanjutkan ‘Numis Hahumbu’. Jadi muli
mekhanai baya menyiapkan kuali besar dan kegiatan numis pun dilakukan oleh
semua muli mekhanai baik baya maupun selang.
Kegiatan
selanjutnya adalah ‘Pemarokan’ atau biasa disebut ‘Lempar
Selendang/Ngeranting’. Pada acara ini seluruh muli mekhanai .
Mengakhiri
dari segala kegiatan muli mekhanai tsb adalah kegiatan ‘Pangan’ dimana bersama
sama muli mekhanai makan bersama dalam satu tempat sebagai ungkapan rasa
terimakasih sahibul hajat atas bantuan muli mekhanai selama acara nayuh akan
dilaksanakan. Pangan ini juga dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi anatara
muli mekhanai baya dan muli mekhanai selang.
Sumber: Majalah Canang edisi tahun 2002