Selasa, 21 April 2015

Sekura



Tentang Asal Permainan"Sakura"
       Asal usul permainan Sakura.Ini semua Langsung dari Catatan Sultan Ratu Pikulun,yg mana merupakan jurai Lurus dari Pangeran jaya Dilampung,Asal mula adanya"Sakura"Pada Tahun 1920.
      Sebagaimana kisah Puniakan beliau,bagaimana cara saibatin dulu berusaha mendidik rang sebawahannya supaya jangan merasa rendah diri dan pandai berbahasa melayu(bahasa Indonesia).

      Pada tahun 1920, penduduk balik bukit(skarang kecamatan Balik Bukit dn Kecamatan Belalau) baru trbatas pada Pasirah, Penghulu Marga,dn beberapa proatin(Kepala Kampung) saja yg paham berbahasa Melayu.Mengetahui Cerita kesengsaraan anak buahnya yg tdk bisa berbahasa melayu maka Saibatin (Pangeran Jayadilampung) yg trkenal kasih sayang dg anak buahnya senantiasa memikirkan,bagaimana cara mendidik mereka supaya pandai berbahasa melayu.

     Mula2 setelah Hari Raya Aidulfitri diadakan permainan dg sebutan Tutuanan ,dilapangan trbuka (Pekarangan rumah) maka disediakan meja-meja dn kursi tmpat permainan dn disekelilingnya disediakan bangku-bangku tmpat penonton atau undangan para peratin yg sengaja diundang,maka mulailah dari tiap2 kampung diambil beberapa orng untk pementasan cerita,dn smua kata2dilakukan dg Bahasa Melayu,dg demikian baik pemain atau Penonton sama2 bisa belajar,

Kemudian dg prantaraan orang2 marga Buay Blunguh juga yg pergi keBetawi(skarang jakarta)Yaitu Haji Sebeki dn Haji Marzuki(kalau bukan Haji waktu itu belum berpengalaman pergi ke Betawi),dititipkan Pangeran(Saibatin)untuk membeli beberapa Pasang Topeng dari Kertas.Topeng2itu dibeli di toko Jepang atau toko SAKURA dn pada bagian pinggir dalam dari Topeng2itu ada tertulis Toko Sakura itulah permainan Topeng itu disebut penduduk "Sakura"

Sumber : Buku riwayat Sekala Brak Asal Usul Suku lampung
 Ahmad Syafe’I glr. Sultan Ratu Pikulun Saibatin Kepaksian Belunguh
 Disalin ulang Oleh Bima Novian Zurlan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar